Tips Hindari Kulit Terbakar Sinar Matahari Saat Kerja Outdoor

Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan di dalam ruangan Ada beberapa jenis pekerjaan yang memaksa seseorang harus berada di luar ruangan sepanjang waktu. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi COVID-19 yang cenderung menurun sehingga semakin banyak orang yang kembali berani beraktivitas di luar ruangan. Hal ini tentu akan membuat kulit lebih sering terpapar sinar matahari sehingga kamu membutuhkan proteksi seperti tabir surya untuk menjaga kulit dari bahaya sinar matahari itu sendiri.

 

Bekerja di dalam ruangan saja, kamu masih memiliki potensi terpapar sinar matahari sehingga sangat dianjurkan oleh sejumlah dermatologis untuk tetap menggunakan tabir surya. Apalagi ketika kamu harus bekerja di luar ruangan. Proteksi ganda dengan penggunaan sunscreen secara berkala menjadi hal wajib yang kamu lakukan.

 

Risiko Paparan Sinar Matahari saat Bekerja Di Outdoor

 

Beberapa orang berada pada risiko tinggi kanker kulit. Mengutip dari Health Works Collective menyebut orang dengan rambut merah berisiko terkena kanker kulit bahkan jika mereka tidak terkena paparan sinar matahari. Namun bagi kebanyakan orang, paparan sinar matahari menjadi faktor risiko terbesar terjadinya kanker kulit, terutama di musim panas.

 

Pekerja outdoor memiliki risiko tertentu terhadap paparan sinar matahari karena biasanya mereka menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari langsung. Ini berarti seiring berjalannya waktu, kulit mereka akan terpapar sinar matahari dalam jumlah berlebihan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

 

Beberapa contoh pekerja outdoor yang mungkin berisiko terkena paparan sinar matahari adalah pekerja konstruksi, tukang kebun, pekerja pertanian, penjaga taman, pelatih olahraga dan masih banyak lagi. Kamu juga bisa memiliki risiko yang sama jika jenis pekerjaanmu memiliki karakteristik tertentu yang membuat kamu lebih mungkin terkena sengatan matahari atau bereaksi negatif terhadap matahari secara berlebihan.

 

Reaksi negatif dari paparan sinar matahari bisa ditandai dengan kulit yang memutih atau muncul bintik-bintik putih, rambut yang awalnya hitam jadi memerah atau tahi lalat yang menjadi terang. Masalah jangka pendek yang disebabkan oleh sinar matahari yang dapat menyebabkan kemerahan atau lepuh yang tidak nyaman. Bahkan bisa timbul rasa gatal saat lepuh tersebut mulai mengelupas.

 

Meski demikian, paparan sinar matahari sendiri tidak selalu membawa dampak buruk. Sinar matahari sebenarnya memang dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu memproduksi sejumlah nutrisi, seperti vitamin D yang penting bagi tulang, sel darah, dan sistem imun. Ini juga akan membantu tubuh mendapatkan mineral tertentu, seperti kalsium dan fosfor.

 

Namun, ketika kulit terlalu banyak terkena paparan sinar matahari akan memberikan beberapa efek samping berikut ini.

 

Bahaya Terpapar Sinar Matahari

 

Sinar matahari merupakan salah satu sumber yang memancarkan radiasi ultraviolet. Paparan radiasi UV inilah yang menyebabkan penuaan dini pada kulit dan kerusakan yang dapat menyebabkan kanker kulit. Masyarakat dari segala usia dan warna kulit harus membatasi jumlah waktu yang mereka habiskan di bawah sinar matahari. Jika tidak, bisa-bisa terpapar beberapa bahaya sinar matahari berikut ini.

 

1. Kulit Gelap

Kulit yang menjadi lebih gelap menjadi efek instan dari paparan sinar matahari. Penggunaan sunscreen yang tidak tepat atau tidak diaplikasikan berulang akan membuat kulit tampak lebih gelap karena terjadi perubahan pigmentasi kulit. Sekilas penampilan orang dengan kulit tanned tampak eksotis, namun jika kulit yang lebih gelap dihasilkan dari paparan sinar matahari berlebih justru akan membuat kulit tampak kusam.

 

2. Kanker Kulit

Perlu diingat bahwa sinar UV dipantulkan oleh pasir, air, salju, dan es. Mereka juga dapat menembus kaca dan jendela. Meskipun kanker kulit lebih umum terjadi pada orang dengan warna kulit putih, orang-orang dari warna kulit lain juga memiliki potensi terkena kanker kulit jika tidak dilindungi.

 

3. Kulit Terbakar

Mengutip dari Revere Health, kulit bisa memiliki rasa seperti tersengat ketika mendapatkan paparan sinar matahari kurang dari 15 menit. Meskipun sensasi menyengat ini mungkin tidak muncul selama dua hingga enam jam berikutnya, namun bisa berdampak pada luka bakar. Kulit yang memerah sering disertai dengan rasa sakit dan melepuh.

 

4. Penuaan Dini

Meski kulitmu tidak sering terbakar, paparan sinar UV yang berkepanjangan bisa mempercepat penuaan kulit. Kamu mungkin melihat lebih banyak kerutan, kulit kering, kendur, dan tampilan kusam dan kasar. Perubahan pigmen yang disebut sebagai bintik-bintik penuaan bisa muncul. Serta kulitmu lebih mudah memar. 

 

Perubahan sel-sel kulit yang disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan kanker kulit. Radiasi ultraviolet bisa meningkatkan risiko tiga jenis kanker kulit, yakni melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.

 

5. Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika lebih banyak air yang keluar dari sel dan tubuh kita daripada jumlah yang kita terima saat minum. Tingkat cairan tubuh yang menjadi tidak seimbang bisa menimbulkan dehidrasi parah. Dehidrasi ini dapat terjadi ke semua organ tubuh secara menyeluruh, termasuk kulit. Kulit akan terasa lebih kering bahkan hingga pecah-pecah di area tertentu.

 

6. Gatal-Gatal

Gatal-gatal yang disebabkan oleh paparan sinar matahari disebut sebagai solar urticaria. Ditandai dengan bintik merah besar dan gatal yang dapat berkembang dalam waktu lima menit setelah terpapar sinar matahari. Biasanya ia akan hilang dalam satu atau dua jam setelah kulit sama sekali tidak terpapar sinar matahari lagi. Ini menjadi kondisi langka yang dialami orang tertentu dengan gejala sakit kepala, lemas, dan mual.

 

Cara Hindari Kulit Terbakar Sinar Matahari

Bagi kamu yang bekerja di luar ruangan mungkin juga berisiko lebih tinggi terkena kulit terbakar. Kecuali jika kamu melakukan tindakan pencegahan yang memadai untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Masih mengutip dari Health Work Collective, berikut beberapa cara terhindar dari kulit terbakar sinar matahari saat bekerja outdoor.

 

1. Gunakan Pelindung

Kamu harus mengenakan pakaian dan aksesori yang melindungi kulit dari sinar matahari. Seperti menggunakan pakaian yang memiliki faktor perlindungan ultraviolet atau UPF. Ini akan mencegah sebagian besar sinar matahari yang berbahaya menyentuh kulitmu. Untuk tetap mendapatkan sensasi breathable, jangan kenakan t-shirt. Ganti dengan pakaian lengan panjang yang memiliki bahan longgar dan mudah menyerap keringat.

 

Jangan lupa lengkapi perlindunganmu dengan mengenakan topi bertepi lebar dan kacamata hitam. Kedua aksesori ini berfungsi untuk melindungi mata dan kulit wajah dari paparan sinar matahari.

 

2. Gunakan Tabir Surya

Mengenakan tabir surya menjadi salah satu cara terpenting untuk menghindari kulit terbakar akibat paparan sinar matahari. Pilih tabir surya dengan perlindungan UVA  dan UVB, serta SPF tinggi. Sebagai panduan, semakin tinggi angka SPF yang tertera pada sebuah tabir surya, maka semakin lama kamu dapat berada di bawah sinar matahari tanpa harus merasakan sensasi kulit terbakar.

 

Jika biasanya kulitmu dapat berubah menjadi merah setelah 20 menit, menggunakan krim tabir surya dengan SPF 30 akan memungkinkan kamu untuk bekerja di sinar matahari tiga puluh kali lebih lama sebelum akhirnya kulitmu terbakar. Namun penting untuk diingat bahwa tabir surya harus diaplikasikan kembali secara rutin. Terutama jika kamu berkeringat parah.

 

3. Tetap Terhidrasi

Tetap terhidrasi dengan minum banyak air saat bekerja di luar ruangan menjadi cara lainnya untuk bertahan dan bekerja dengan maksimal di bawah sinar matahari. Namun perhatikan lagi jenis minuman yang kamu minum. Ada beberapa jenis minuman yang mungkin akan membuat tenggorokan lebih segar di awal, seperti teh, kopi, dan minuman berenergi tidak akan benar-benar menghidrasi tubuhnya. Faktanya, minuman apapun yang mengandung kafein atau alkohol justru menyebabkan dehidrasi karena menyebabkan lebih banyak cairan keluar dari tubuh daripada yang kamu konsumsi.

 

Pentingnya Penggunaan Tabir Surya

 

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tabir surya memiliki peranan penting untuk mencegah terjadinya kulit terbakar akibat paparan sinar matahari. Tabir surya akan memberikan proteksi pada kulit karena memiliki broad spectrum atau yang lebih dikenal dengan SPF. Keterangan tingkat SPF yang ada pada tabir surya akan menilai efektivitasnya dalam menangkal paparan sinar matahari langsung ke kulit.

 

Ada beberapa luas spektrum yang dimiliki tabir surya. Mulai dari SPF15, SPF 20, SPF30 hingga SPF50. Semakin tinggi angka SPF yang tertera artinya semakin lama perlindungan yang diberikan tabir surya terhadap kulit. Apalagi jika tabir surya tersebut memiliki kandungan PA+ yang artinya dapat memberikan proteksi tambahan terhadap kulit dari paparan sinar UVA. 

 

Kamu bisa mengaplikasikan tabir surya ini di wajah dan seluruh area kulit tubuh agar proteksi yang diberikan bisa lebih maksimal. Untuk wajah, setidaknya kamu harus menggunakan tabir surya dengan SPF 30. Namun, untuk proteksi yang lebih baik, tidak ada salahnya jika kamu menggunakan tabir surya dengan SPF50.

 

Sebagai salah satu pilihan tabir surya dengan SPF 50, kamu bisa menggunakan Nivea Sun Triple Protect Hokkaido Rose SPF 50+ PA+++. Dikemas dalam botol tube pipih yang cantik, membuat Nivea Sun Triple Protect Hokkaido Rose SPF 50+ PA+++ bisa kamu gunakan kapanpun dan di manapun.

 

Seperti namanya, Nivea Sun Triple Protect Hokkaido Rose SPF 50+ PA+++ akan memberikan  tiga perlindungan pada kulitmu. Tidak hanya sekadar melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, melainkan juga dari paparan sinar biru atau bluelight dari gadget yang digunakan sehari-hari. Perlu diingat bahwa paparan sinar UV tidak hanya dari matahari, melainkan juga bisa dari lampu maupun gadget yang digunakan sehari-hari.

 

Nivea Sun Triple Protect Hokkaido Rose SPF 50+ PA+++ memiliki tekstur yang ringan sehingga mudah menyerap di kulit. Ini juga menjadi keunggulan yang membuat Nivea Sun Triple Protect Hokkaido Rose SPF 50+ PA+++ nyaman untuk digunakan sehari-hari bahkan jika harus diaplikasikan secara berulang. Tabir surya ini memiliki sifat non-komedogenik. Sehingga sangat cocok digunakan bagi kamu yang memiliki kondisi kulit acne prone dan kulit berminyak. Bahkan banyak orang yang menggunakannya sebagai base makeup karena produk ini berbentuk seperti serum dan tidak meninggalkan whitecast.

 

Tabir surya ini juga mengandung Hokkaido Rose yang memiliki manfaat antioksidan lebih tinggi sebanyak 36 kali. Sehingga membantu kulit tampak cerah. Cocok digunakan setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari.

 

Meski memiliki SPF yang cukup tinggi, jangan lupa untuk diaplikasikan kembali secara berulang. Paling tidak 2-4 jam sekali untuk mengembalikan proteksi kulit yang lebih baik agar terhindar dari kulit terbakar akibat sinar matahari.