Jerawat vulgaris
Sekitar 70-95% dari remaja mengalami wajah berjerawat selama masa pubertas. Kulit menghasilkan terlalu banyak sebum (zat berminyak yang diproduksi secara alami oleh kelenjar minyak di bawah kulit), yang bila dikombinasikan dengan gangguan hormon, tidak dapat mengurangi jumlah sebum itu sendiri. Akibatnya, pori-pori tersumbat dan menyebabkan komedo putih, komedo hitam, dan terbentuknya benjolan. Ada tiga karakteristik dari jerawat:
- Jerawat comedonica merupakan bentuk yang paling ringan dan berbentuk seperti komedo meradang.
- Bentuk jerawat menengah - berat, atau jerawat papulopustulosa, merupakan jenis jerawat yang menembus lapisan kulit lebih dalam dengan bintik-bintik yang mengganggu. Dan dalam beberapa kasus, dapat meradang.
- Jerawat conglobata adalah bentuk jerawat vulgaris yang parah – terdapat benjolan, nanah, dan bisul yang dapat meninggalkan bekas luka.
Jerawat vulgaris biasanya akan menghilang setelah masa pubertas. Jika jerawat terjadi setelah berusia 25 tahun, itu biasa disebut "acne tarda".
Jerawat inversa
Ini merupakan tipe jerawat yang dapat terjadi terus-menerus. Gejala yang terjadi lebih parah dan dapat dilihat di area seperti bahu atau pangkal paha. Tipe jerawat ini berbentuk benjolan kecil di bawah kulit yang dapat berkembang menjadi nanah atau bisul.
Jerawat Mallorca
Bintik kecil yang terbentuk di kulit hanya dalam beberapa hari setelah terkena sinar matahari. Kulit bereaksi karena terkena sinar UV dan bercampur dengan produk-produk perlindungan matahari yang berminyak. Hasilnya, peradangan di pori kulit yang disebabkan oleh radikal bebas.