Di-Indonesia-1-dari-7-anak-terlahir-Prematur

Di Indonesia 1 dari 7 anak terlahir Prematur Menempati urutan ke-5 negara dengan kelahiran bayi prematur tertinggi

#SENTUHANIBU YANG MENYEMBUHKAN

15 juta bayi di dunia terlahir prematur setiap harinya. Indonesia merupakan salah-satu negara dengan tingkat kelahiran bayi prematur tertinggi di dunia (posisi ke-5 menurut data WHO 2012). Bayi prematur harus dirawat dan dimonitor secara intensif karena resiko berhenti bernafas dapat terjadi sampai 15x dalam 1 jam, mengakibatkan oksigen level dalam darah turun dan membahayakan nyawa bayi.

 

Perawatan Metode Kangguru (PMK): dimulai pertama kali di Bogota, Colombia pada tahun 1970an untuk mengatasi tingginya tingkat infeksi dan kematian bayi di RS karena kurangnya incubator. Ibu diminta untuk menggendong bayinya secara skin-to-skin. Hasilnya, morbiditas dan mortalitas bayi menurun. Banyak penelitiantelah memvalidasi manfaat jangka panjang dari sentuhan ibu untuk bayi prematur, di antaranya cardiorespiratory, menstabilkan suhu tubuh, tidur lebih baik, membantu tumbuh kembang anak, dan meningkatkan ikatan emosional Ibu dan anak.

 

Dalam rangka menyambut Hari Ibu, sebagai bentuk kepedulian terhadap ibu dan bayi prematur di Indonesia, NIVEA bekerjasama dengan Komunitas Prematur Indonesia mendonasikan 500 Gendongan Perawatan Metode Kanguru (PMK)kepada RSCM, Jakarta. Melalui kerjasama ini, NIVEA berkomitmen untuk terus membantu mensosialisasikan metode PMK di Indonesia sekaligus menyuarakan pentingnya Sentuhan Ibu. NIVEA berharap, ke depannya, semakin banyak ibu yang memahami besarnya manfaat #SentuhanIbu yang dapat memberikan kesempatan bagi anaknya untuk tumbuh dengan baik dan bahagia.

 

Yuk lakukan PMK demi tumbuh kembang bayi-bayi prematur kita!

  1. Pastikan kain yang digunakan untuk menggendong menopang bayi dari bawah telinga sampai kakinya, dan dipasang cukup erat agar bayi tidak terjatuh dari bawah kain pengikat saat ibu berdiri.

  2. Bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi tegak, kepala ditolehkan ke satu sisi, dan sedikit mendongak agar jalan nafas terbuka dan memudahkan kontak mata dengan ibu.

  3. Tangan dan kaki bayi dibawa ke tengah tubuh, dengan posisi kaki ditekuk pada sendi paha dan lutut. Bagian perut bayi sebaiknya di sekitar ulu hati ibu, agar memudahkan bayi bernafas dengan perutnya.

  4. Pada saat suhu lingkungan dingin, bayi justru akan mendapatkan kehangatan dari PMK ini. Bila perlu tambahkan pakaian luar pada bayi sebelum melakukan PMK sebagai penambah kehangatan. Tetap ukur suhu tubuh bayi secara rutin, jaga di sekitar 36,5-37,5° C.

  5. PMK dimulai sejak di Rumah Sakit di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Pastikan ibu dan ayah sudah bisa melakukan PMK ini sebelum bayi bisa dibawa pulang.

  6. Dalam panduan mengenai PMK yang dikeluarkan WHO, menyebutkan PMK biasanya dilakukan sampai bayi mencapai Berat Badan 2500 gram atau usia post menstrual 40 minggu, atau jika bayi sudah menunjukkan ketidaknyamannya.

  7. Bayi prematur yang sudah stabil, dalam perawatannya tetap memerlukan kehangatan, asupan ASI yang cukup, observasi dan pencegahan infeksi. Dengan melakukan PMK, maka hal-hal tadi bisa dipenuhi secara bersamaan, dan dengan sendirinya dapat membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi prematur.