Deodoran Pria yang Anti Noda

Deodoran Pria yang Anti Noda

Bagi kamu para pria, deodorant anti noda idealnya menjadi salah satu item perawatan tubuh yang wajib kamu miliki. Sebab, urusan penampilan tak melulu soal dandanan keren lho, aroma tubuh yang segar juga sangat penting. Coba bayangkan, pas lagi meeting dengan klien, atau diskusi penting dengan rekan kerja, mereka tiba-tiba menjauh, menghindar dari posisi dekat-dekat kamu.

 

Nah, penasaran dengan kemampuan deodorant anti noda dalam mengatasi bau badan dan menunjang penampilan? Simak ulasan berikut yuk!


Deodoran Anti Noda Menjaga Baju Tetap Bersih

Punya kemeja bagus tapi tak bisa dipakai lagi gara-gara ada noda kekuningan di bagian ketiak? Sudah mencoba berbagai merek deterjen tapi tak mempan juga. Rasanya pasti kesal banget ya.

Noda kekuningan bisa timbul karena pemakaian deodoran berkandungan aluminium yang masih memakai formula lama. Saat dipakai, kandungan alumunium itu bereaksi dengan keringat, berpadu dengan sebum dan kotoran dari udara, lalu menempel di pakaian. Awalnya mungkin tak masalah, tapi lama kelamaan residu tersebut semakin banyak menempel hingga akhirnya memunculkan noda kekuningan yang susah dihilangkan. Akibatnya, baju favorit pun tak bisa dipakai lagi.

Karena noda kekuningan akibat deodoran sangat sulit dibersihkan, lebih baik sedari awal kita mencegah timbulnya noda tersebut. Caranya bukan kita meninggalkan deodoran, tapi memilih deodoran yang anti noda. Deodoran jenis ini bisa mengatasi masalah bau badan tanpa menimbulkan noda membandel di pakaian.

Bingung pilih yang mana? Kamu bisa mencoba NIVEA MEN Deodorant Invisible Black & White Roll-On. Produk ini memiliki sejumlah keistimewaan. Pertama, mencegah timbulnya noda kuning di baju putih dan noda putih di baju hitam dengan Anti-Stain Technology. Memberikan perlindungan 48 jam dari keringat & bau badan. Melawan bakteri penyebab timbulnya bau badan. Tidak mengandung ethyl alcohol dan pewarna. Dan yang terpenting, telah teruji secara dermatologis.

Buka Cuma karena Keringat

Mungkin kamu mengira bau badan timbul karena keringat. Itu tak keliru, tapi juga tak sepenuhnya benar. Karena, penyebab bau badan bukan hanya keringat. Ada peran bakteri yang hidup di permukaan kulit kita. Saat kita berkeringat, bakteri itu memetabolisme protein dan lemak yang terkandung dalam keringat. Salah satu hasil metabolisme itu ialah zat asam yang beraroma kurang sedap yang kita kenal sebagai bau badan.

Mengapa bau badan lebih menyengat di area ketiak? Itu karena area ketiak ditumbuhi rambut, memiliki pH lebih tinggi, dan lembap. Kondisi tersebut menjadi tempat yang cocok untuk bakteri tinggal dan berkembang biak. Karena itulah, ketiak kerap menjadi sumber bau badan.

Deodoran bisa menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Karena, deodoran mengandung zat aktif yang mencegah pertumbuhan bakteri dan mengurangi jumlah bakteri secara signifikan. Ketika jumlah bakteri berkurang drastis, proses metabolisme keringat oleh bakteri yang memunculkan zat beraroma tak sedap pun bisa ditekan. Mungkin proses itu tetap ada, tapi jumlahnya sangat minim sehingga tidak sampai menimbulkan bau badan.

Pentingnya Mandi Dua Kali Sehari

Perlu diingat, agar bisa bekerja maksimal, deodoran harus digunakan pada kulit yang bersih. Karena itu, sebaiknya awali dengan mandi terlebih dulu, baru oleskan deodoran. Lagi pula, mandi juga sangat penting untuk mencegah bau badan. Sebab, ketika kita mandi maka keringat, sebum, sel kulit mati, dan berbagai kotoran akan hilang, kuman pun pun mati oleh sabun yang kita gunakan.

Mandilah dua kali sehari, pagi saat akan memulai aktivitas harian dan sore sepulang dari kerja atau kegiatan lain. Sebaiknya, gunakan sabun antiseptik yang mampu membunuh kuman dengan maksimal. Jangan lupa, selesai mandi, keringkan tubuh dengan handuk bersih. Setelah itu, barulah pakai deodoran. Tubuh segar, aroma wangi pun menguar, membangkitkan semangat dan kepercayaan diri.

Kurangi Rambut Ketiak

Bagi pria, memiliki rambut ketiak memang wajar saja. Tapi apa ada kaitannya dengan bau badan?

Kita memiliki kelenjar ekrin dan apokrin yang memproduksi keringat. Kelenjar ekrin terdapat di hampir seluruh bagian tubuh. Keringat yang diproduksi oleh kelenjar ini sifatnya lebih ringan sehingga ketika dimetabolisme bakteri, tidak menimbulkan bau. Berbeda dengan keringat hasil produksi kelenjar apokrin, kandungannya lebih berat. Sehingga, ketika kandungan itu diurai oleh bakteri, timbul aroma tak sedap.

Kelenjar apokrin banyak terdapat pada bagian ketiak. Tak mengherankan bila bau badan kerap datang dari ketiak. Bau badan akan tercium semakin parah ketika rambut ketiak terlalu lebat. Sebab, keringat yang terjebak di antara rambut-rambut itu sulit menguap. Alhasil, bakteri punya kesempatan lebih banyak untuk mengurai protein dan lemak dari keringat menjadi zat asam yang menimbulkan aroma tak enak.

Jadi, jangan lupa untuk mengurangi kelebatan rambut ketiak ya! Tak harus dicukur bersih, asal dipotong pendek secara teratur agar keringat mudah menguap. Bau badan pun bisa bisa dicegah.

Pilih Kemeja/Kaos Katun

Soal pencegahan bau badan, jenis material pakaian juga turut menentukan. Perbanyak koleksi kemeja/kaos berbahan katun. Sebab, jenis kain ini mudah menyerap keringat. Ketika keringat terserap kain, selanjutnya akan menguap ke udara. Dengan demikian, keringat tak menumpuk di badan, terutama ketiak.

Saat tubuh minim keringat, hanya sedikit protein dan lemak dari keringat yang bisa diurai bakteri. Hasilnya, produksi zat asam yang beraroma tak enak bisa ditekan. Bau badan pun bisa dicegah. Tentu saja, pencegahan akan lebih maksimal lagi jika kamu menggunakan deodoran yang mampu mengurangi jumlah bakteri penyebab bau badan.

Nah, kamu-kamu yang punya problem bau badan, mulai sekarang coba terapkan kiat-kiat tersebut ya, agar penampilan dan pedemu tetap terjaga!