Tips Memilih Deodorant yang Cocok untuk Hijabers

Tips Memilih Deodorant yang Cocok untuk Hijabers

Sebagai wanita, tentunya tampil bersih dan rapi adalah suatu keharusan. Aktifitas sehari-hari yang padat ditambah dengan mobilitas pasti membuat badan berkeringat. Jika tidak ditangani dengan cara yang tepat, maka keringat akan mengundang bakteri yang menyebabkan aroma badan yang tidak sedap. Apalagi khusus untuk Kamu yang berhijab dan serba tertutup, pasti butuh treatment khusus agar tetap segar di tengah kewajiban untuk terus menutup aurat.

 

Lalu, bagaimana cara menanganinya? Kamu bisa memakai deodoran atau antiperpirant pada ketiak Kamu. Namun, apakah pemilih produk deodoran Kamu sudah tepat sesuai dengan kebutuhan Kamu? Eitts, jangan khawatir ya! Berikut tips memilih deodoran untuk wanita berhijab!

 

1. Pilih Produk yang Tahan Lama

Kamu perlu menjaga tubuh tetap segar. Bayangkan memiliki bau badan yang buruk dan benar-benar akan membuat canggung ketika Kamu harus bertemu begitu banyak orang. Orang-orang di sekitar Kamu menutup hidung karena aroma tubuh tak sedap. Hal ini tentu membuat Kamu merasa malu dan minder.

Kamu bisa coba Nivea Brightening Hijab Fresh Deodorant dengan kandungan ekstrak bunga sakura, dapat menjaga kesegaran tubuhmu sepanjang hari dengan perlindungan hingga 48 jam. Sehingga Kamu dapat melakukan berbagai aktivitas tanpa perlu khawatir akan bau badan. Selain itu, diperkaya dengan vitamin C yang dapat mencerahkan kulit ketiak Kamu.

 

2. Gunakan Deodoran Cepat Serap

Aktivitas yang padat membutuhkan langkah yang cepat. Sebagai muslimah yang gesit, jelas tidak ingin menggunakan produk apapun yang bisa memperlambat aktivitas. Ini termasuk memilih deodoran. Gunakan deodoran yang cepat kering. Dengan deodoran jenis ini, Kamu tidak perlu menunggu deodoran mengering sebelum memakainya.

Jika deodoran cepat kering dan meresap ke dalam kulit, Kamu bisa langsung berpakaian dan tidak perlu khawatir deodoran membuat pakaian Kamu lengket atau tidak nyaman, sehingga Kamu dapat bekerja dengan tenang.

 

3. Pastikan Deodoran Telah Teruji Secara Klinis

Kamu wajib menggunakan deodoran yang aman agar tidak mengganggu kesehatan. Jadi pastikan deodoran yang Kamu gunakan sudah teruji secara klinis dan dermatologis. Deodoran yang teruji berarti aman untuk manusia.

Studi klinis juga dilakukan untuk membuat pembeli lebih aman dan nyaman. Karena jika sudah teruji berarti produk tersebut tidak menggunakan bahan berbahaya yang menyebabkan masalah pada kulit. Ingat, deodoran yang baik seharusnya membantu mengatasi masalah ketiak Kamu, bukan menambah masalah baru pada ketiak Kamu.

Seperti produk deodorant Nivea yang tentunya teruji secara dermatologi, terbukti dari pengalaman NIVEA yang telah 100 tahun menghadirkan produk-produk perawatan kulit berkualitas. Itu dibuktikan oleh 850 ilmuwan yang bekerja di Skin Research Centre NIVEA, Hamburg yang diakui sebagai salah satu institusi perawatan kulit tercanggih di dunia.

 

4. Pilih Deodoran dengan Kandungan Alkohol 0%

Kandungan alkohol banyak digunakan, terutama pada deodoran antiperspiran. Kandungan dalam produk ini selalu dapat memberikan rasa segar dan kering. ngnya, terlalu banyak deodoran yang mengandung alkohol dapat mengiritasi dan gatal pada kulit ketiak Kamu.

Pastikan deodoran Kamu bebas alkohol. Seperti deodoran Nivea Brightening Hijab Cool Deodorant dengan alkohol 0% dan melembutkan kulit ketiakmu. Deodoran bebas alkohol aman untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.

 

5. Cek Kandungan Produk

Pertama, Kamu bisa mempelajari bahan deodorant apa yang biasanya beredar dan manfaat deodorant yang Kamu perlukan. Banyak kandungan dalam produk deodoran yang tanpa disadari dapat menyebabkan reaksi iritasi pada permukaan kulit ketiak. Setiap orang bereaksi berbeda terhadap rangsangan.

Mulai dari rasa panas, gatal, kemerahan, ketiak menghitam, dll. Bagi yang memiliki kulit sensitif, hal ini tentu tidak boleh dianggap remeh. Jika Kamu memiliki kulit sensitif, penting untuk menghindari bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi. Menurut Penn Medicine, banyak bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif antara lain: Lanolin, Paraben, Propilen glikol dan wewangian yang berasal dari minyak esensial.

Jadi, perhatikan kandungannya dengan teliti. Menggunakan produk deodoran yang tepat akan membuat ketiak Kamu lebih nyaman. Ini juga memberi Kamu lebih banyak fleksibilitas untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

 

6. Hindari Produk Deodoran Beraroma Menyengat 

Pada umumnya, mungkin Kamu memilih produk yang wanginya harum. Namun, terlepas dari variasi aromanya, parfum dan pewangi menyengat yang ditambahkan pada produk deodoran justru bisa menyebabkan iritasi, terutama jika Kamu memiliki kulit sensitif. Menurut penelitian, wewangian dapat menjadi penyebab iritasi kulit yang paling umum. Penggunaan produk seperti parfum pada orang dengan kulit sensitif bisa membuat kulit sangat rentan terhadap iritasi.

 

7. Gunakan Produk yang Membuatmu Segar

Seringkali wanita berhiba merasakan gerah yang luar biasa. Itu terjadi karena cuaca atau produk yang mengandung banyak alkohol. Sehingga efek alkohol tersebut akan menghasilkan panas.

Pilih produk yang memiliki kandungan yang sejuk seperti deodoran Nivea Brightening Hijab Cool Deodorant. Deodoran pertama di Indonesia yang memiliki sensasi dingin seketika pada ketiak Kamu. Kandungan ekstrak mint-nya hingga -2 derajat diformulasikan khusus untuk hijabers Indonesia. Bahkan diperkaya dengan 10x vitamin C yang dapat mencerahkan kulit ketiak dan cocok untuk semua jenis kulit karena 0% alkohol, halal dan teruji secara dermatologis.

 

Tips Penggunaan Deodoran yang benar 

Seringkali Kamu menggunakan deodoran langsung setelah mandi, atau sebelum beraktifitas. Di sisi lain, Kamu sudah menggunakan deodoran, namun tetap muncul aroma tak sedap? Mungkin Kamu keliru dalam penggunaan deodoran. Berikut tipsnya supaya Kamu bisa dapat manfaat deodoran yang Kamu pakai. 

 

1 Pakai Deodoran pada Saat Ketiak Kering

Biasanya orang mengoleskan deodoran setelah mandi saat kulit ketiak masih lembap. Mungkin diantara Kamu sering menggunakan deodoran saat ketiak basah. Saat produk deodoran bercampur dengan air, justru akan membentuk zat yang bisa menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, untuk hasil terbaik, deodoran sebaiknya dioleskan saat kulit di bawah ketiak benar-benar kering.

 

2 Kenakan Deodoran di Malam Hari

Apakah Kamu termasuk orang yang terbiasa menggunakan deodoran sebelum beraktivitas di pagi hari? Sebenarnya ini bukan cara yang tepat. Para ahli merekomendasikan penggunaan deodoran di malam hari yakni sebelum tidur. Ini karena suhu tubuh Kamu lebih dingin di malam hari dan keringat Kamu lebih sedikit daripada di siang . Saat Kamu tidur, kelenjar keringat Kamu akan menyerap lebih banyak bahan aktif antiperspiran keesokan harinya, sehingga mencegah bau badan dan mengurangi keringat di ketiak.

 

Dan jika Kamu menggunakan deodoran di pagi hari, bahan kimia dalam deodoran hanya menghalangi keringat di lapisan luar kulit Kamu. Akibatnya, orang yang aktif khususnya dapat mengalami bau badan dan keringat ketiak yang berlebihan. Alasan lain yaitu saluran keringat itu seperti gang. Pada siang hari, berbagai mobil datang dan pergi, dan jalanan ramai dengan orang. Dengan penggunaan deodoran, maka akan menghambat keluarnya keringat dan mengakibatkan bau badan. Untuk itu, oleskan deodoran di malam hari merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan manfaatnya. 

 

Amankah Menggunakan Deodoran Setiap Hari?

Selama ini banyak orang yang mengatakan bahwa penggunaan deodoran yang berat dan dalam jangka waktu lama dapat memicu penyakit seperti kanker payudara. Namun, nyatanya beberapa penelitian belum menemukan bukti ilmiah mengenai hal tersebut. Salah satunya adalah penelitian dari National Cancer Institute yang menyebutkan tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan deodoran dengan kanker.

 

Seiring dengan kanker, penyakit lain yang sering dikaitkan dengan penggunaan deodoran adalah penyakit Alzheimer. Seperti halnya kanker, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung rumor tersebut.

 

Perbedaan Antara Deodoran dan Antiperspirant

Saat Kamu memilih produk untuk merawat ketiak, maka akan menemukan produk bernama deodoran dan antiperspirant. Meski sama-sama berguna untuk menjaga kesehatan ketiakmu, namun fungsinya berbeda, loh! Inilah perbedaan deodoran dan antiperspirant yang harus Kamu tahu!

Deodoran sendiri diformulasikan untuk menghilangkan bau ketiak, tetapi tidak untuk keringat. Deodoran biasanya berbahan dasar alkohol. Ketika dioleskan, itu mengasamkan kulit dan membuatnya kurang menarik bagi bakteri.

 

Sementara bahan aktif antiperspiran biasanya mengandung senyawa berbahan dasar aluminium yang menyumbat pori-pori keringat untuk sementara. Menutup pori-pori keringat mengurangi jumlah keringat yang mencapai kulit. Jika antiperspirant over-the-counter (OTC) tidak mengontrol keringat, antiperspiran resep tersedia.

Manfaat deodoran dan antiperspirant ialah melembabkan dan menghilangkan aroma tak sedap pada tubuh. Kelembaban dan aroma tak sedap  adalah dua alasan utama untuk menggunakan deodoran dan antiperspiran.

 

Keringat adalah mekanisme pendinginan yang membantu menghilangkan panas berlebih. Ketiak memiliki kelenjar keringat yang lebih padat daripada bagian tubuh lainnya. Beberapa orang ingin mengurangi keringat, karena keringat di bawah ketiak bisa meresap ke dalam pakaian. Keringat juga bisa menyebabkan bau badan.

Aroma tak sedap disebabkan karena keringat bercampur dengan bakteri. Keringat Anda sendiri tidak berbau menyengat. Bau tersebut disebabkan oleh bakteri pada kulit yang mengurai keringat. Ketiak yang lembap adalah lingkungan yang ideal untuk bakteri. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin di ketiak, selangkangan, dan puting susu kaya akan protein yang mudah diurai oleh bakteri.