Duh, Ini Bahaya Jangka Panjang Kulit Terbakar Matahari

Duh, Ini Bahaya Jangka Panjang Kulit Terbakar Matahari

Siapa yang suka beraktivitas di bawah terpaan sinar matahari? Jika kamu salah satunya, maka nggak salah karena memang sinar matahari punya banyak manfaat bagi manusia. Ngomongin soal manfaat, sinar matahari adalah sumber asupan vitamin D yang dibutuhkan manusia untuk proses pertumbuhan anak, memaksimalkan metabolisme kalsium, menjaga imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf.

Nggak hanya sebagai sumber asupan vitamin D, ternyata sinar matahari punya banyak manfaat lain lho. Sinar matahari dapat dijadikan sebagai sumber energi, memberikan pencahayaan alami bagi manusia, hingga sebagai fotoreseptor yang dapat meredakan stres dan membuat nyaman. 

Meski sinar matahari memiliki segudang nilai plus, namun ternyata ada hal negatif yang bisa kamu dapatkan. Jika berada di bawah paparan sinar matahari langsung dalam jangka waktu cukup panjang, ada kemungkinan kamu terkena sunburn atau kulit terbakar matahari. Nah, jika hal tersebut kamu biarkan dan anggap enteng, besar kemungkinan resiko jangka panjangnya cukup membuat kamu geleng-geleng kepala. Bahkan, menurut World Health Organization (WHO), paparan sinar matahari berlebih dalam jangka waktu tertentu berpotensi menimbulkan bahaya bagi kulit, mata, dan imunitas tubuh. Wih, kok serem ya?

Hmm, sebenarnya apa aja sih bahaya  jangka panjang yang mengancam ketika terkena paparan sinar bahkan kulit terbakar matahari? Berikut ulasannya untuk kamu:

Apa Saja Bahaya Jangka Panjang Paparan Sinar Matahari?

Paparan sinar matahari berlebih dalam jangka waktu tertentu ternyata memunculkan beberapa masalah dan gangguan kesehatan, antara lain:

  • Penuaan Dini

    Memang, radiasi sinar matahari dalam jumlah dan waktu yang tepat akan bisa bermanfaat bagi kesehatan. Namun apabila kamu terkena paparan sinar matahari langsung secara berlebihan, tentu akan timbul efek yang tidak baik bagi kesehatan.
    Dikutip dari Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, radiasi sinar matahari dalam durasi yang panjang ternyata bisa menyebabkan proses penuaan dini pada kulit berlangsung lebih cepat. Hal ini dikarenakan sinar matahari yang berlebihan tersebut dapat merusak serat kolagen dan lapisan dermis kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitas. Inilah yang pada akhirnya membuat kulit menjadi tampak keriput dan membesarnya pori-pori.
    Sinar UVB dari matahari ternyata juga dapat memicu produksi pigmen yang tidak merata dan tidak teratur di area epidermis. Hal ini kemudian memicu timbulnya bintik hitam pada kulit atau yang dikenal sebagai age spot serta membuat kulit terlihat pucat dan tidak sehat.

  • Kanker Kulit

    Selain mengalami photo aging atau penuaan dini akibat terlalu sering kulit terbakar matahari, efek jangka panjang radiasi sinar matahari yang mengenai kulit pun bisa menyebabkan kanker kulit. Hal ini dapat terjadi lantaran paparan sinar matahari secara berlebihan berpotensi merusak materi genetik pada sel kulit. Jika dibiarkan tanpa tanpa adanya tindakan lebih lanjut, kerusakan ini bisa memicu penyakit kulit yang membahayakan seperti kanker kulit.

  • Kulit Terbakar

    Bahaya lainnya dari paparan sinar UV yang berlebihan adalah terbakarnya atau lebih dikenal dengan istilah sunburn. Sunburn ditandai dengan melemahnya warna kulit, bahkan bisa sampai coklat seperti terbakar. Tidak hanya mempengaruhi tampilan fisik kulit, sunburn juga terasa perih jika disentuh. Pancaran sinar ultraviolet yang mengenai kulit bisa berpotensi memicu reaksi peradangan atau inflamasi yang mampu menimbulkan gangguan kesehatan dan membuat kamu merasa nggak nyaman.

  • Gangguan Penglihatan

    Selain bahaya bagi kulit, paparan sinar matahari berlebihan juga bisa menimbulkan gangguan pada mata atau yang dikenal sebagai photokeratitis. Gangguan kesehatan ini cukup menyakitkan dan terkadang sering disamakan dengan sunburn – kecuali bahwa sunburn membuat kulit terbakar matahari sementara photokeratitis mempengaruhi kornea (selaput bening di depan mata yang menutupi iris dan pupil) serta Konjunctiva (lapisan tipis berwarna transparan di atas bagian putih mata).
    Nggak hanya terkena photokeratitis, kamu juga beresiko tinggi terkena katarak apabila terlalu banyak menghabiskan waktu di bawah paparan sinar matahari langsung. Wih, serem juga ya girls!

Wih, ternyata paparan matahari berlebihan nggak hanya bikin kulit terbakar matahari, namun ada lebih banyak hal mengintai apabila kamu careless dan nggak peduli. Hmmm, semoga nggak terjadi ke kamu ya girls.

Apa yang Perlu Dilakukan untuk Meminimalisasi Bahaya Paparan Matahari?

Setelah mengetahui bahaya jangka panjang kulit terbakar matahari, kamu tentu wajib sigap dan mencari cara agar dapat meminimalisasi resiko. Untuk itu, perhatikan beberapa langkah pencegahan berikut ini ya:

  • Kenakan Pakaian Tertutup

    Menggunakan pakaian terbuka memang acapkali lebih nyaman karena kamu bebas bergerak dan nggak gampang merasa gerah. Namun jika berencana memiliki kegiatan di luar ruangan saat matahari bersinar terang, usahakan agar memilih menggunakan pakaian tertutup, membekali diri dengan topi, mengenakan kacamata, plus jangan lupa mengenakan masker.
    Lho emang penting ya? Iya dong, sebab pakaian tertutup dapat meminimalisasi paparan langsung sinar matahari ke kulit. Alhasil, kulit jadi lebih aman dan resiko terkena sunburn maupun bahaya jangka panjang kulit terbakar matahari bisa diminimalisasi.

  • Kurangi Aktivitas Antara Jam 10 Pagi Hingga Jam 4 Sore

    Sinar matahari dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore ternyata memiliki indeks UV yang paling kuat. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi aktivitas pada jam tersebut untuk menghindari kulit terbakar matahari atau terkena gangguan kesehatan lain akibat terpapar sinar matahari berlebihan. Namun jika kamu terpaksa harus melakukan aktivitas di jam tersebut, pastikan untuk sebisa mungkin memakai pakaian tertutup agar tidak terpapar matahari langsung.

  • Selalu Perhatikan UV Index

    Indeks Ultraviolet – dikenal juga sebagai UV Index – merupakan besaran tingkat radiasi UV di sebuah area. UV Index ini bisa memiliki nilai berbeda sepanjang hari meningkat ada banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari lokasi geografis hingga musim yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
    Nah, kamu bisa cek UV Index setiap kali memiliki rencana melakukan aktivitas outdoor. Jika UV Index aman maka kamu bisa menjalankan aktivitas dengan sedikit lega, namun jika nilai UV Index tinggi tapi kamu tetap harus beraktivitas maka persiapkan diri dengan baik ya.

Selain beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi resiko terkena bahaya jangka panjang kulit terbakar matahari, satu hal yang perlu selalu diperhatikan adalah penggunaan tabir surya. Pastikan untuk menggunakan produk sun protect untuk wajah maupun sunblock badan agar kamu lebih aman beraktivitas di luar ruangan.

Kamu bisa banget nih menggunakan tabir surya Nivea Sun Protect And Refresh Aerosol SPF 50 yang dapat digunakan untuk meminimalisasi resiko terkena sunburn atau dampak buruk lain sinar matahari. Produk sunblock badan ini cepat menyerap dan tidak berminyak sehingga nyaman digunakan kapanpun sesuai kebutuhan. Oh iya, produk dengan SPF 50 ini juga punya teknologi cooling sun mist yang bisa memberi efek dingin dan menyegarkan di kulit. Wih, wajib selalu ada di tas untuk membantu melindungi kulit sehingga kamu bisa beraktivitas dengan asik.