Peran #SentuhanIbu untuk Anak Berkebutuhan Khusus

#SentuhanIbu adalah sentuhan yang dirasakan setiap anak sejak ia dilahirkan dan sentuhan yang akan anak ingat selamanya. Sentuhan ibu tidak hanya berupa sentuhan fisik tapi juga dalam bentuk dukungan dan motivasi yang tak putusnya dalam perjalanan anak menggapai cita-cita yang didambakan. Namun pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), peran ibu semakin kompleks. Pemberdayaan ibu menjadi kunci penting untuk menyelesaikan masalah disabilitas secara nasional. NIVEA #SentuhanIbu merupakan komitmen NIVEA yang ingin secara aktif berkontribusi untuk memperkuat lingkungan sosial dengan mendukung para ibu dengan anak ABK sehingga mereka dapat mengembangkan rasa percaya diri, memperoleh keterampilan dan pengetahuan serta mengembangkan potensi anak dan keluarga yang kuat.

Program NIVEA #SentuhanIbu diawali dengan melakukan psikoedukasi dan pelatihan tentang pengasuhan pada anak ABK baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Program ini dilanjutkan dengan wisata alam (outbound) dan diakhiri dengan project kolaborasi antar ibu dan anak dalam bentuk pertunjukan. Mereka memutuskan untuk membuat Performance Day di SLB Negeri 2 Yogyakarta dengan mengangkat dongeng anak Timun Mas yang bercerita mengenai seorang gadis pemberani yang mencoba untuk bertahan dan melarikan diri dari raksasa hijau jahat yang mencoba untuk menangkap dan memakannya. Ide dan konsep acara ini murni dari para ibu dan anak. Diharapkan nantinya interaksi dan bonding moment antar anak dan ibu terlihat saat mengerjakan project ini bersama-sama.

Operet Timun Emas ini dirancang dan dilaksanakan sebagai bentuk terapi seni. Kegiatan ini merupakan sarana untuk memfasilitasi ekspresi dan kepercayaan diri, pengembangan relasi positif antara orang tua dan anak, serta penggalian maupun optimalisasi potensi. Penekanannya pada proses terapeutik mulai dari latihan sampai pertunjukan, bahkan diharapkan juga di paska pertunjukan.

Dalam program #SentuhanIbu, NIVEA bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Kemuning Kembar untuk mengadakan program Konseling untuk ibu dan anak ABK Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Yogyakarta. NIVEA dan Kemuning Kembar mengembangkan support system bagi para ibu untuk memberikan pengetahuan dan motivasi yang dibutuhkan. Kegiatan dalam program ini termasuk pembelajaran di kelas dan lapangan, diskusi kelompok, dan konseling pribadi.


Operet Timun Mas ditampilkan dengan jumlah peserta sebanyak 103 orang yang terdiri dari ibu, anak ABK, dan guru pendamping. Bagi beberapa anak, gerakan melompat ternyata merupakan pengalaman baru. Para ibu pun tidak menduga bahwa anaknya mampu melakukannya. Kegiatan menghias botol bekas yang dijadikan properti pentas, membuat janur menjadi keris, serta membuat mahkota dari daun nangka ditujukan untuk mengembangkan kreativitas anak.

Keberhasilan anak dalam mencapai prestasinya dimulai dari lingkungan keluarga. Fasilitas pendukung potensi anak sangatlah penting namun ibu harus menjadi pilar pertama yang membangun anak ABK menjadi manusia kuat yang mampu meraih cita-cita dan mimpinya.